Seluruh ASN Pemprov Maluku Lakukan Rapid Antigen

AMBON,PG.COM : Penjabat Sekertaris Daerah Provinsi Maluku Sadali le mengatakan, Pemerintah Provinsi Maluku telah menjadwalkan untuk screening ASN, yaitu dengan melakukan tes antigen, seperti yang pernah di lakukan tahun 2021 lalu.

Sekda pun memerintahkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Provinsi untuk melakukan Rapid Antigen.

Hal itu tertulis dalam Surat Keputusan nomor 443.2/395 tertanggal 8 Februari 2022.

Tes Antivirus bagi perangkat Pemprov berlangsung di halaman belakang Kantor Gubernur. Pada ASN dilayani oleh petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

Selain wajib mengikuti Rapid Antigen sesuai jadwal yang ditentukan, ASN juga dianjurkan Work From Home (WFH).

“Kota Ambon telah masuk pada  PPKM level 2, dimana yang bekerja hanya 50 persen, sisanya WFH. Dengan demikian Pemprov juga akan menerapkan WFO sebanyak 50 persen,”kata Sekda Rabu (9/2/2022)

Dalam surat itu, pimpinan perangkat daerah juga diwajibkan melaporkan hasil Rapid Antigen setiap pegawai,dengan begitu bisa diketahui ada atau tidaknya ASN lingkup Provinsi yang tertular Covid-19.

Pada kesempatan itu, Plt Sekda juga mengakui bahwa Gubernur telah mengeluarkan Instruksi Gubernur. Dan baru Kota Ambon yang menerapkannya, dengan dikeluarkannya Instruksi Walikota nomor 3 tahun 2022 untuk penerapan PPKM, dan ini merupakan penjabaran dari pada Instruksi Gubernur Maluku.

“Kemarin dalam rapat kami sudah menghimbau Kepala Biro Hukum untuk menyurati dan mengingatkan lagi kabupaten kota yang belum mengimplementasikan Instruksi Gubernur dimaksud, sehingga semua kabupaten harus melakukan langkah-langkah antisipasi terutama dalam mencegah melonjaknya terkonfirmasi Covid-19,”ungkap Sekda.

Dirinya mengakui  terus  membutuhkan dukungan media untuk menjadi sarana edukasi dalam rangka memberitahukan kepada masyarakat agar tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes).

“Salah satu penerapan prokes yang paling nyaman untuk kita jaga diri, yaitu dengan menggunakan masker. Menggunakan masker yang benar harus tertutup hidung sampai dagu,”terangnya

Dia mengingatkan untuk tidak mengabaikan prokes, karena penyebaran varian omicron kecepatannya 5 kali lebih cepat daripada delta.

“Kalau kemarin kita puncak di bulan Juli itu ada sekitar 5.000 orang. Ini baru 15 hari posisi kita sudah 1000 lebih. Sehingga kalau tidak diambil langkah-langkah antisipatif mungkin pada Maret atau sampai Juli bisa kita 15 ribuan,”prediksinya. (PG-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *