Tokoh Masyarakat Kariu Temui Kapolda Sampaikan Pernyataan Sikap

AMBON,PG.COM ,Tokoh masyarakat Negeri Kariu datang bertemu Kapolda Maluku guna menyampaikan pernyataan sikap warga masyarakat Kariu pasca konflik dua Negeri di Pulau Haruku. Rabu 26/01/2022

Salah satu tokoh masyarakat Kariu yang menemui Kapolda Maluku saat di temui awak media Piet Pattiwaellapia menjelaskan bahwa”
kami sudah melakukan koordinasi dengan kapolda maluku tadi dan kami sampaikan pernyataan sikap kami kepada Kapolda Maluku. Ucap Piet

Kata Piet” kedatangan kami ke Kapolda Maluku merupakan keterwakilan warga masyarakat Negeri Kariu yang ada di kota Ambon, dan dalam pertemuan dengan Kapolda kami sampaikan rasa kecewa dan kekesalan kami.

Lanjut Piet” yang kami sampaikan kepada Kapolda Maluku ialah kami meminta jaminan keamanan, dan juga kami meminta Kapolda Maluku mengevakuasi warga yang korban akibat insident tersebut. Terang Piet

Selain itu Piet juga mengatakan” bangunan yang tersisa hanyalah gereja dan kita berupaya keras juga untuk mengamankan saudara – saudara kita, dari hal – hal yang lebih buruk terjadi, Itu hal penting yang kami minta dari Kapolda Maluku. Jelas Piet

Piet juga menjelaskan bahwa” Jadi kondisi ini yang membuat masyarakat keluar dari Negeri Kariu semua, karena rumah ludes terbakar yang tersisa hanya 10 rumah, dan 1 orang meningal dunia atas nama Yani Pattiwaellapia (23),
1 orang luka yang bernama yunedi Leatomu (31) dan luka potong sedang di rawat di RS Bhayangkara.

Selain itu juga ada fasilitas rumah ibadah yang juga di bakar yakni” 1 gedung gereja lama jemaat GPM Ebenhaezer terbakar, 1 gedung gereja sidang Allah Kariu Terbakar,
1 gedung pastori (Rumah dinas pendeta ) terbakar, dan sekitar 254 rumah hunian masyarakat terbakar. Beber Piet

Penggunaan senjata yang di gunakan itu senjata organik semua tidak ada yang rakitan aparat yang bertugas di TKP juga tidak bisa berbuat apa apa. Tutur Piet

Stekmen yang sangat keras yang di minta oleh Herman Hattu untuk pemerintah provinsi maluku, DPRD Propinsi Maluku dan Kapolda Maluku dan gubernur Maluku, Bupati Maluku tengah, agar bisa mengembalikan masyarakat kariu ke Negeri Kariu dan kami juga meminta jaminan keamanan bagi orang tua dan anak anak kami.

Jadi tugas pemerintah daerah wajib bertanggung jawab patut mengalokasikan anggaran guna meriabilitas ulang segala kerugian warga masyarakat Negeri Kariu, tegas Herman.

Kata Herman pihaknya tidak mau dengar bahwa Pemerintah beralasan bahwa tidak ada anggaran, karena ini sebuah depresi dan situasi genting, selain itu kata Herman bahwa Kariu ini sebuah sikon, yang mana pada pintu gereja bagian kanan itu ada Pelau punya Tampa tangan dan di bagian kiri ada Rumoni dan semua kampong orang Basudara. Jelas Herman .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *