BI dan TPID Maluku Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan

MBON, PG. COM : Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku terus memperkuat sinergi untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan. Demikian dikatakan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Maluku, M. Latif, dalam rilis resmi yang diterima media ini baru-baru ini.
Bank Indonesia memprakirakan capaian inflasi di Maluku akan tetap berada dalam rentang sasaran 2,5+1 persen (year on year/yoy). ungkap Latif
“Salah satu faktor pendorong inflasi adalah ketidakpastian global yang terus berlanjut. Kondisi ini menyebabkan kenaikan harga emas sebagai aset safe haven.
Selain itu, harga komoditas global seperti gandum dan minyak sawit mentah (CPO) yang terus meningkat juga berpotensi mendorong kenaikan harga pada produk turunannya.
Berbagai upaya yang dilakukan guna menekan laju inflasi dan memastikan kestabilan harga tuturnya
Dikatakan, pengendalian inflasi dilakukan sepanjang tahun dengan berbagai strategi. Salah satunya adalah melalui Gerakan Pasar Murah yang bertujuan menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan di berbagai wilayah.
Selain itu, TPID Provinsi Maluku dan TPID Kabupaten/Kota terus menggelar rapat koordinasi tingkat tinggi untuk membahas langkah-langkah pengendalian inflasi.
Program stabilisasi dilakukan di seluruh wilayah Maluku, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Ramadhan dan Idul Fitri. Pemerintah daerah bersama BI dan TPID melakukan pemantauan harga pangan melalui inspeksi pasar serta pelaporan neraca pangan strategis guna memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan.
Inflasi yang terkendali sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat serta stabilitas ekonomi daerah. Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan agar inflasi tetap dalam kisaran yang ditargetkan dan tidak mengganggu kesejahteraan masyarakat.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dan terus dilakukan, diharapkan inflasi di Maluku tetap stabil dan tidak melebihi rentang sasaran yang ditetapkan”. Ungkapnya (*).