BPJS Kesehatan Ambon Edukasi Dokter Muda soal JKN: Jangan Tunggu Sakit Baru Daftar

AMBON, PG. COM : Dalam upaya memperluas pemahaman publik tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Ambon memberikan kuliah umum kepada mahasiswa kedokteran semester akhir Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura, Rabu (11/6).
Kegiatan ini menyasar para dokter muda sebagai garda depan pelayanan kesehatan yang kelak akan langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ambon, Harbu Hakim, mengatakan bahwa edukasi sejak dini kepada calon tenaga medis penting agar mereka tidak hanya memahami sistem, tetapi juga menjadi agen literasi JKN di lingkungan sekitarnya.
“Saya berharap adik-adik mahasiswa yang hadir bisa menyampaikan kembali informasi ini kepada teman-teman dan keluarga di rumah tentang manfaat dan prosedur Program JKN,” ujar Harbu.
Dalam kuliah umum tersebut, para mahasiswa dibekali pengetahuan seputar sistem jaminan sosial kesehatan, mekanisme asuransi pelayanan kesehatan, hingga implementasi Program JKN di wilayah Maluku.
Harbu menambahkan, sosialisasi JKN juga menyasar generasi muda, termasuk Gen Z, agar mereka lebih memahami hak dan kewajibannya sebagai peserta program jaminan sosial terbesar di Indonesia itu.
“Kami ingin memastikan bahwa generasi muda juga paham akan pentingnya JKN. Ini bukan hanya tentang iuran, tapi soal akses terhadap layanan kesehatan yang merata dan berkeadilan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unpatti, Elpira Asmin, mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin dengan BPJS Kesehatan. Menurutnya, antusiasme mahasiswa sangat tinggi karena materi yang diberikan relevan dan praktis.
“Program JKN ini sangat bermanfaat. Kami akan teruskan informasi ini ke keluarga dan kerabat kami. Saya juga mengajak seluruh civitas akademika untuk segera mendaftar jika belum,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya mendaftar JKN sebelum sakit datang.
“Jangan tunggu sakit dulu baru mau daftar. Tidak ada biaya tambahan, hanya iuran bulanan. Tapi manfaatnya sangat besar saat dibutuhkan,” tegas Elpira.
Salah satu mahasiswa, Randy Ahmad Nur Latuconsina, mengaku mendapat banyak wawasan baru.
“Kuliah ini membuka mata saya tentang bagaimana sistem penjaminan kesehatan nasional bekerja. Sangat penting bagi kami calon dokter untuk paham soal ini,” ucapnya.
Senada, Andi Riera Betari Banggawali menyoroti kemudahan yang ditawarkan Aplikasi Mobile JKN milik BPJS Kesehatan.
“Aplikasi ini sangat membantu. Saya bisa ambil antrean online dari rumah, cek status kepesertaan, dan bahkan ganti faskes tanpa harus datang ke kantor,” kata Andi.
Kuliah umum ini menjadi bagian dari strategi BPJS Kesehatan dalam mendekatkan layanan dan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat, sekaligus memperkuat literasi kesehatan di kalangan generasi muda. (PG-01)