Huwae: Isu SARA Jangan Pakai di Pilkada Maluku
AMBON – Para kader – kader PDI Perjuangan dilarang untuk kampanyekan sesuatu yang berkaitan dengan isu SARA pada pemilihan kepala daerah di Maluku khususnya.
Sebab menurut Huwae hal tersebut merupakan ketegasan dari ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tetapi juga isu SARA sama sekali tidak mencerminkan pendidikan politik bagi masyarakat serta menciderai nilai-nilai berdemokrasi yang bisa merusak tatanan hidup berbangsa dan bernegara.
“Sebagai pimpinan partai perlu kita menghimbau kepada seluruh kader partai untuk tidak memakai isu SARA untuk mencapai kemenangan di Pilkada nanti. Ini penegsan ibu ketua umum dan wajib dijalankan,” tandas Huwae usai pembukaan Rakerdasus dan syukur HUT PDIP ke-45 di Baileo Oikumene Ambon, Sabtu (13/01).
Hal tersebut tidak ada sanksi apabila ada kader yang terlibat dalam permainan isu SARA di Pilkada, karena tentu perlu pembuktian yang jelas dan benar.
Dan ini merupakan tanggungjawab moral para kader terhadap nilai hidup yang sejalah dengan pancasila dan bhineka tunggal ika. Oleh sebab itu Rakerdasus tersebut tujuannya untuk memperkenalkan calon Gubernur-Wakil Gubernur Maluku yang diusung PDIP kepada struktur partai.
“Rakerdasus kali ini menghadirkan seluruh pimpinan partai dari DPC kabupaten/kota, DPD, organisasi sayap dan seharusnya pula pimpinan kecamatan.
Tapi karena terkendala dengan letak geografis wilayah kepulauan yang jauh, maka mungkin terdekat di kota Ambon dan sekitarnya saja,” tukas ketua DPRD Maluku itu.
Yang menjadi target Rakerdasus sebenarnya bagian konsolidasi internal struktural partai dan tentu target kemenangan di Pilkada 2018 lewat kerja politik yang dicakapkan.(PG)