Kesulitan Akses ,SUPM Waiheru dan Politeknik KP Belajar Pakai Sistem Zonasi

AMBON,PG.COM : Menghadapi tantangan pandemi Covid-19, SUPM Waiheru Ambon dan Politeknik Kelutan dan Perikanan (KP) Maluku ,melakukan sisitem zonasi pembelajaran hal ini diungkapkan Kepala SUPM Waiheru Ambon sekaligus Wakil Koordinator Politeknik KP Maluku Jais Elly melalui rilisnya yang diterima Pelagandong.com,Selasa (04/08/2020).

Di masa pandemi Covid-19 ini, Seluruh sekolah dan Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia ditutup untuk mengurangi penyebaran Covid-19,tentu hal ini tidak salah, karena Covid-19 bergerak sangat
cepat dan mudah. Masa darurat Covid-19 yang mengharuskan semua guru dan siswa belajar dari rumah

Jais mengatakan,situasi tak sekadar mengubah lokasi dan metode belajar,namun lebih dari itu, Covid-19 telah mendorong
banyak pihak melakukan perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia hanya dalam hitungan bulan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) telah melakukan berbagai penyesuaian pembelajaran selama masa pandemi,dengan tujuan agar pembelajaran jarak jauh tidak membebani guru
dan orangtua, terutama siswa sebagai sosok penting dalam pendidikan.

Lalu, bagaimana nasib peserta didik SUPM Waiheru Ambon dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Maluku di masa pandemi ini ?

Jais menjelaskan, keberadaan peserta didik kami, bukan hanya berada di Kota Ambon namun juga berada di luar Kota Ambon bahkan ada juga di Luar Provinsi Maluku, menyebabkan sistem pendidikan jarak jauh dengan menggunakan sistem online dianggap tidak
maksimal.

Selanjutnya, diperkuat dengan fasilitas signal yang buruk serta kondisi ekonomi orang tua peserta didik yang menyebabkan tidak mampunya peserta didik membeli kuota internet dalam melakukan
perkuliahan.

Jais menambahkan, sebagai pemacu keberanian berinovasi,SUPM Waiheru Ambon melakukan kegiatan pendidikan
dengan menggunakan sistem zonasi dan tetap jalankan protokoler Kesehatan ,dengan tujuan untuk menjangkau peserta didik secara langsung di semua tempat tinggal masing-masing sekaligus memberikan perkuliahan pada daerah tersebut.

Disisi lain para dosen dan guru dapat bertemu langsung dengan orang tua peserta diidk guna memberikan pemahaman mengenai sistem perkuliahan selama pandemic covid-19.

Sistem zonasi ini dibagi dalam 13 zona yang mencakup dalam maupun luar Maluku, Zona tersebut meliputi ,zona Leihitu 1, Leihitu 2, Salahutu, Kota Ambon, Seram Bagian Barat 1 dan Maluku Tengah,
Seram Bagian Barat 2, Seram Bagian Timur, Buru 1, Buru 2, Maluku Barat Daya, Ternate, Sanana dan Luar Maluku.

Setiap zona diberi tanggungjawab kepada coordinator zona dan dibantu oleh beberapa anggota yang seluruhannya merupakan Dosen dan guru pada SUPM Waiheru Ambon dan Politeknik KP Maluku.

Jais menambahkan,masing-masing koordinator Zona dan satu anggotanya telah berangkat pada tanggal 3 Agustus 2020  ke lokasi yang telah di tentukan, untuk melakukan Ujian Akhir Semester (UAS) Genap Tahun Ajaran 2019/2020 Politeknik KP Maluku sekaligus pembagian modul pembelajaran Semester 5 kepada para siswa SUPM Waiheru Ambon.

Kegiatan UAS Politeknik KP Maluku dilaksanakan pada 04 Agustus 2020 dan dilakukan serentak pada
pukul 10.00 WIT, yang selanjutnya dilakukan pembagian modul pembelajaran kepada siswa dan didampingi oleh orang tuanya di rumah mereka masing-masing.
Kegiatan tersebut berlangsung dengan baik berkat dukungan Pemerintah Daerah baik itu Provinsi, Kabupaten, sampai tingkat kecamatan dan desa begitupun juga kepala sekolah ditingkat desa

Sistem Zonasi ini sangat di apresiasi positif oleh semua kalangan, ini ditandai dengan dibukanya kegiatan UAS oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, Pemerintah Desa, Para Kepala Sekolah serta masyarakat yang secara sukarela menerima dan memfasilitasi rumahnya untuk kegiatan Ujian Akhir demester Taruna/I Politeknik KP Maluku, ucapnya (PG-02).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *