Kabupaten Kepulauan Tanimbar Siap Gelar MTQ

AMBON,PG.COM : Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) siap menggelar Musabaqah Tilawatil Qur”an (MTQ) ke-XXIX Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2022, ungkap Ketua DPRD KKT, Jaflaun Batlayery dan Wakil Ketua DPRD KKT, Jidon Kelmanutu, kepada awak media di Ambon, Selasa (1/3/2022).

Pemda, DPRD dan seluruh komponen dan seluruh masyarakat di daerah
kabupaten  berjuluk  “Duan Lolat
siap menggelar MTQ yang dihelat 18 Maret 2022 mendatang “

Senilai Rp 21 Miliar untuk pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur”an (MTQ) Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2022. Besaran anggaran itu untuk memaksimalkan pelaksanaan MTQ di kabupaten  berjuluk  “Duan Lolat itu”.

Batlayeri mengatakan, Pemerintah KKT berupaya agar pelaksanaan MTQ tersebut menjadi percontohan bagi MTQ di daerah ini.”Sebagai bentuk toleransi kita harus siapkan semua hal agar dapat memfasilitasi seluruh kepentingan penyelenggaraan, “ujar Batlayery.

Politisi Demokrat itu mengatakan, sejauh ini persiapan telah matang. Termasuk dengan penerapan prokes dan fasilitas pendukungnya.”Minggu ini, minggu terakhir pemda melakukan persiapan itu, ” katanya.

Ia menyebutkan, kepentingan pembiayaan yang begitu besar juga bertujuan mendorong kualitas MTQ hingga dapat melahirkan para juara-juara yang berkualitas.

Menurutnya, pelaksanaan MTQ di Kabupaten KKT bukan soal tempatnya yang mayoritas beragama Kristen hingga menjadi sanjungan. Tetapi lebih dari itu, adalah implementasi kebhinekaan tunggal ika sebagai warga negara. Dan dalam ajaran agama apapun mengajarkan tentang tolernsi.”Jadi MTQ di KKT ini merupakan bentuk ke-Malukuan yang sejati dan kebihinekaan, ” tutur Batlayeri.

Batlayeri juga menyampaikan rasa bangganya atas KKT terpilih sebagai lokasi pelaksanaan MTQ tingkat provinsi. “Sebagai orang Tanimbar kami merasa bangga karena lewat LPTQ bisa mempercayakan Tanimbar sebagai tuan rumah. Tentu penetapan tempat ini sudah melalui berbagai penilaian, salah satu ukurannya adalah toleransi itu, ” tandasnya.

Kesempatan itu, Batlayeri menambahkan, dampak positif dari KKT sebagai tuan rumah MTQ itu adalah memacu pembangunan terutama rumah-rumah ibadah teristimewah Masjid dan Mushalla sebagai ciri khas keberagaman. Tentu pula menjadi modal pariwisata. “Ini membuktikan  kepada bangsa dan dunia bahwa Tanimbar memiliki plularisme dan toleransi keagamaan yang tinggi, ” kunci Batlayeri.

Kelmanutu yang juga Wakil Ketua Bidang Sekretariat MTQ mengatakan, persiapan pelaksanaan MTQ ke XXIX tingkapt provinsi Maluku  di KKT  sudah siap hingga 90 persen.

Saat ini, sebut Kelmanutu, secara keseluruhan persiapannya sudah mencapai 90 perse., tinggal sedikit lagi persiapan.” Mohon doa dan dukungan, semuanya lancar tanpa ada kendala yang berarti,” bebernya.

Untuk akomodasi  kafilah telah dipersiapkan panitia dengan baik. ada juga beberapa tempat yang pihaknya  sediakan disana. Sesuai keputusan LPTQ tingkat provinsi  Maluku untuk setiap kabupaten kota sebanyak 65 orang, bhakan fasiltas yang kami siapkan sekitar 700 orang.

Tidak hanya itu, tamu undangan lainya  serta tamu  VVIP sudah dipersiapkan dengan baik. Pihanya yakin pelakasanaan MTQ ke XXIX  di KKT bakal terselenggara dengan baik.

“Persiapan pemerintah daerah maupun panitia pelaksanan MTQ ke XXIX di Kabupaten KKT  saat ini  sudah mencapai 90 persen, semalam itu telah dilakukan gladi kotor  dan kami pastikan tanggal 10 langsung  gladi  bersih”ujar politisi PDIP itu.

Ketika ditanya mengenai mayoritas masyarakat yang ada di bumi duan lolat itu beragama  Kristen  Protestan dan Katolik  menanggapi  hal itu, Kelmanutu  mengatakan, masyarakat kabupaten kepulauan Tanimbar tidak membedakan Muslim, Kristen Potestan 
maupun Katolik .

Dia mengaku prinsipnya  semua masyarakat Kabupaten  Kepulauan Tanimbar sangat merespons pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXIX di KKT,

Untuk diketahui Ketua umum MTQ ke XXIX Wakil Uskup, RD Simon Petrus Matruty, Ketua MUI KKT, H Tamsil sebagai wakil Ketua umum MTQ, Sekretaris Umum MTQ, Jozef James Kelwulan. Sedangkan Ketua Harian yang juga ketua Klasis Rein Tupan.”Semua panitia pelaksana ini  didominasi oleh saudara kita yang beragama Kristen Katolik dan Protestan.

Selaian itu untuk bidang-bidang yang khusus terkait dengan  kegiatan perlombaan itu  didominasi oleh basudara  kita yang muslim  karena mereka sangat paham soal itu kami juga ada yang  terlibat kegiatan perlombaan.”pungkasnya.(PG-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *