Dosen,Guru dan Mahasiswa di Malra Ikut Sosialisasi Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

MALRA,PG.COM : Badan Riset dan Inovasi Nasional menggelar sosialisasi penyusunan karya ilmiah bagi dosen, guru dan mahasiswa di Malra, Kamis (19/10/2023).
Asisten III bidang Administrasi Umum Martinus Mon mengatakan, Pemerintah daerah memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kami dari pemda berikan apresiasi terhadap kegiatan inovasi ini. Untuk Malra sendiri sudah ada kegiatan-kegiatan inovasi melalui badan perencanaan dan litbang artinya dukungan Pemda,”kata Mon.
Menurutnya, tidak perlu melakukan sosialisasi namun langsung kepada masyarakat.
“Apa yang disampaikan oleh Ibu Mercy karena penelitian ini kan bukan hal-hal baru itu sudah dilakukan melalui kajian-kajian terkait dengan arah dan kebijakan pembangunan daerah. Sebab hasilnya itu intinya masyarakat mengambil bagian dalam seluruh aspek pembangunan,”ujarnya.
Ia menyampaikan, ada titipan dari bupati bahwa hal ini harus dikaji secara ilmiah bagimana antara Bali dengan Kepulauan Kei untuk melihat budayanya.
“Harapannya semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan artinya bahwa generasi muda itu dilibatkan dalam hal inovasi melalui penelitian riset yang intinya bisa membangun kesejahteraan masyarakat Malra,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI Marcy Barends mengatakan, ini menjadi kegelisahan karena Maluku memiliki aset-aset namun harus nganggur mulai dari pesisir, hutan, hasil kehutanan dan hasil perikanan serta kebun semuanya tidak dimanfaatkan dengan pendekatan-pendekatan inovatif.
“Seluruh hasil petani pada pihak mana saja entah produsen mereka jual bahan mentah berapa harganya sih sementara di provinsi lain sudah menjadi pertambahan nilai. Jadi kita miskin karena tata kelola SDM kita yang ditata tidak inovatif dan cara maju. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan akademisi dan pemuda agar bisa menjadi mata rantai yang kuat, yang bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan,”ucapnya.
Dengan tegas ia menyampaikan, Maluku boleh daerah 3T tapi tidak boleh ketinggalan dari sisi semangat, daya kritis dan ekonomi untuk membangun Provinsi Maluku kedepannya.
Menurutnya, dalam melakukan pembangunan harus berdasarkan data tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa data yang dikaji. Agar program yang dilakukan bisa berdampak hingga kedepan bukan hari ini saja.
” Kita punya harapan bahwa dengan membentuk komunitas ilmiah, komunitas cerdas yang berpikir smart, bertindak smart ambil kebijakan smart akan berdampak yang terjadi jadi kita tidak bisa bekerja dengan sistem lama atau copy paste jadi butuh perubahan. Harapan kami juga bahwa seluruh studi dan kajian riset dipakai dalam pembangunan,”ucapnya.(PG-02)