Pasca Gempa,Pemprov Maluku Gelar Karya Bhakti

AMBON,PELAGANDONG.COM : Pasca gempa 6,5 SR yang melanda Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB),Kabupaten Maluku Tenggah (Malteng) pada tanggal 26 September lalu, membuat semua pihak terus bergerak membantu masyarakat yang terkena dampak,termaksud Pemerintah Provinsi Maluku (Promal) gelar Karya Bhakti di lokasi terdampak gempa,Jumat (18/10/2019).

Pelaksanaan Karya Bhakti ini dilaksanakan gotong royong melibatkan OPD teknis di lingkup Pemprov Maluku, Kabupaten SBB, Malteng dan Kota Ambon, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Dinas PRKP, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (P3A) serta BPBD.

Selain itu, Tagana, TNI dan Polri, pers, Balai Pelaksana Jalan Nasonal Wilayah XVI Ambon, Balai Cipta Karya serta Balai Jasa Konstruksi juga termasuk dalam tim percepatan tersebut dan berada dibawah kendali Kepala BPBD Maluku, Farida Salampessy.

Salampessy mengatakan Hari pertama karya bhakti dipusatkan di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, serta Desa Hila, Kecamatan Leihitu, dengan melibatkan sejumlah instansi teknis terkait yang tergabung dalam tim percepatan penanggulangan bencana yang terdiri dari tim kesehatan, tim sarana dan prasarana, tim mitigasi bencana dan tim trauma healing.

Tim trauma healing yang melibatkan sejumlah tenaga medis dari Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ), Dinas Sosial serta dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) provinsi Maluku, melakukan penanganan trauma untuk anak-anak, remaja serta kaum ibu yang terpusat di lokasi pengungsian Tanah Merah, Desa Liang.

Anak-anak diajak bernyanyi dan bermain serta diberikan hadiah jika mampu menjawab pertanyaan yang diberikan, sedangkan remaja dan pemuda diberikan kesempatan menyampaikan ekspresi yang dirasakan melalui media gambar.

Sedangkan kaum ibu selain diberi pemahaman tentang kegempaan dan langkah-langkah yang harus dilakukan saat gempa, mereka juga diajari cara melakukan terapi wajah agar tidak takut dan stress.

Selain itu puluhan personil TNI dan Polri juga mulai membantu membongkar dan membersihkan rumah-rumah warga yang rusak berat dan roboh, namun masih dilakukan secara manual, sehingga proses pembersihannya berjalan lambat.

Menurut Kepala BPBD Maluku, Farida Salampessy mengatakan,karya Bhakti sebelumnya akan dilakukan di lokasi pengungsian, tetapi karena pertimbangan lain akhirnya warga diarahkan ke rumah masing-masing untuk dilakukan sosialisasi, sehingga mereka merasakan bahwa suasana sudah aman dan tidak terlalu berbahaya sehinga tidak perlu takut lagi.

Salampesy menambahkan kegiatan karya bhakti akan berlangsung selama seminggu dan dikoordinir oleh Camat Salahutu dan Leihitu bersama pimpinan Puskesmas serta Babinkamtibmas dan Danramil.

Khusus trauma healing akan
“Tadi saja banyak ibu-ibu yang menyatakan masih takut dan belum berani kembali ke rumah masing-masing. Mereka masih ingin tetap di lokasi pengungsian. Karena itu trauma healing masih perlu terus dilakukan hingga kondisi warga menjadi benar-benar aman dan normal,” tandasnya.

Salampessy berharap besok sudah ada alat berat dan truk yang dikerahkan untuk membersihkan dan mengangkut puing-puing rumah yang roboh .

” biar lebih cepat kami membersihkan puing-puing infrastruktur menggunakan alat berat tentunya kita akan lebih cepat membersihkannya,harapnya ” (PG-02).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *