Presiden Jokowi ,Bakal Kembali Kunjunggi Maluku

AMBON,PG.COM : Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang belum lama ini mengunjungi Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), dijadwalkan akan kembali melakukan kunjungan kerjanya ke Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Provinsi Maluku, pada tanggal 14-15 September 2022.
Kepastian kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu disampaikan Gubernur Maluku, Murad Ismail, dalam sambutanya usai melantik DR Muhamat Marasabessy, ST, SP, M.Tech, sebagai Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah (Malteng) di lantai VII Kantor Gubernur Maluku, Senin (12/9/2022).
“Bapak Presiden. Beliau akan nginap di Kota Tual, setelah itu ke Aru dan MBD. Mungkin setelah itu beliau kembali lagi ke Tual dan lanjut ke Jakarta,” tandas gubernur.
Sebelum melantik penjabat bupati Malteng, kata gubernur, dirinya mengikuti video conference dengan presiden, dan ada berapa hal yang disampaikan presiden.
“Ada beberapa poin beliau sampaikan, yakni soal belanja tidak langsung, subsidi transportasi, soal kenaikan bahan pokok lainya. Juga perihal inflasi di Maluku yang dari 5,8 persen menjadi 6,7 persen. Salah satu penyebabnya yakni kenaikan harga cabe dan bawang yang membuat terjadi inflasi tinggi di Indonesia secara keseluruhan,” jelas gubernur.
Kepada presiden, gubernur mengaku juga menyampaikan beberapa hal penyebab tingginya inflasi di Maluku, salah satunya yakni karena curah hujan tinggi beberapa bulan terakhir.
“Saya sudah katakan kepada Pak Presiden. Cuaca ekstrim disertai curah hujan tinggi, sehingga petai, cabe dan bawang gagal panen,” ujar gubernur.
Untuk itu, kata gubernur, beberapa hari lalu dilakukan operasi pasar untuk menjual sejumlah kebutuhan bahan pokok dibawah harga di 5 pasar tradisional.
“Saya juga berharap bpati dan walikota lakukan intervensi kendalikan Inflasi. Apalagi di Kota Ambon dan Tual. Saya minta perhatian Walikota Ambon dan Walikota Tual,” tegas gubernur.
Tidak hanya itu, kepada presiden gubernur juga menjelaskan di Maluku fiskal rendah, APBD kecil, dan juga konektivitas wilayah sangat susah.
“Konektivitas wilayah di Maluku susah, Sumatera dan Jawa ada tol dimana-mana. Hal ini berpengaruh juga terhadao harga tiket pesawat yang sangat mahal,” kata gubernur.
“Coba bayangkan tiket kelas ekonomi sampai Rp. 5 juta. Saya sudah sampaikan ke jementerian perhubungan. Ada sampai tiket Batik Rp.13 juta,” tambah gubernur. (PG-02)