Ketua Tim Penggerak PKK Tinjau RSUD dr. M. Haulussy Ambon
AMBON – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku Ny. Retty Assagaff bersama rombongan, Kamis (8/2), mengunjungi Rumah Sakit Umum (RSU) Daerah dr. M. Haulussy Ambon.
Kunjungan tersebut, menurut Ny. Retty, terutama untuk melihat berbagai fasilitas dan peralatan di RSU Daerah dr. M. Haulussy.
Dia katakan, peralatan yang ada di RSUD dr. M. Haulussy ternyata sudah canggih dan terutama untuk ruangan cuci darah dan sejumlah peralatan baru lainnya.
“Saya lihat sudah ada perubahan, sehingga untuk cuci darah tidak perlu lagi rujukan keluar daerah. Di sini sudah ada peralatan yang lengkap untuk kita cuci darah,’’ ujar Ny. Retty.
Menyinggung soal ruang terapi, Ketua TP PKK Maluku ini menyebutkan, saat mendatangi ruang tersebut, dilihatnya juga sudah bagus. Namun menurut dia alatnya cuma ada satu yang beroperasi, hanya saja kalau tegangan listriknya turun naik, alatnya terganggu.
“Tapi saya sudah sarankan ke dr.
Tini (Direktur RSUD dr. M. Haulussy Ambon, dr. Justini Pawa M.Kes), untuk diganti dengan alat yang baru. Karena memang alatnya yang baru sudah ada namun belum terpasang,” tutur Ny. Retty.
Dia juga berharap kepada manajemen RSUD dr. M. Haulussy Ambon, untuk meningkatkan pelayanan kepada para pasien yang ada. Sebab semua peralatannya sudah lengkap dan canggih.
“Dengan peralatan yang lengkap, mungkin nanti bisa direnovasi Rumah Sakit-nya, tapi mungkin itu secara bertahap. Mungkin dokter Tini bisa menyampaikan melalui Pak Gubernur supaya diteruskan ke Ibu Menteri Kesehatan,” imbuhnya.
Ditanya terkait dengan pelayanan, apakah ada keluhan-keluhan khsusus dari pasien saat dirinya melakukan kunjungan? Ny. Retty mengaku, tadi dia menyempatkan bertanya kepada sejumlah pasien, dan mereka mengaku sangat senang karena pelayanan di RSDU Ambon bagus.
“Cuma beberapa pasien tadi meminta agar alat yang ada lebih diperbanyak lagi,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, saat ditanya soal peralatan, Direktur RSUD dr. M. Haulussy Ambon, dr. Justini Pawa M.Kes, mengaku, peralatan semua sudah tersedia di rumah sakit milik pemerintah ini.
“Hanya memang tadi yang disampaikan ke Ibu Gubernur itu, permintaan pasien adalah peralatannya ditambah karena jumlah pasien semakin hari semakin meningkat,” terangnya.
Justini memberi contoh, untuk cuci darah, kalau pasien 65 orang, jika alat di RSUD Ambon lebih banyak, tentu akan lebih cepat penanganan pasien, sehingga antrian tidak panjang.
“Alat yang tersedia saat ini sebanyak 20 unit. Kalau untuk 60 hingga 70 pasien, kita harus laksanakan tiga shift. Mungkin akan secara bertahap. Ini dari awalnya 14 unit peralatan, kita tambah secara terus menerus,’’ paparnya.
Kemudian untuk ruangan-ruangan yang ada, Justini katakan, akan direhab secara bertahap. Karena memang rumah sakit (RS), tidak bisa dibongkar sekaligus.
“Karena memang RS tidak bisa kita langsung bongkar semuanya. Nanti pasiennya mau dikemanain. Saat ini kita sedang merehab ruang mata dan kulit. Jadi pasien nanti kita pindahin dulu, nanti setelah selesai dipindahin lagi. Mungin tahun ini ada satu ruang lagi kita bongkar. Jadi memang rehabilitasi di RS seperti itu, tidak bisa sekaligus,’’ ungkapnya.
Sedangkan mengenai pelayanan di RSUD Ambon, Justini menyebutkan, pelayanan pihaknya saat ini sudah hampir semuanya baik, karena memang menjadj pusat rujukan.
Jadi dari waktu ke waktu, lanjut dia, memang harus dilengkapi. Untuk tahun ini, direncanakan pihaknya akan membuka unit karaterisasi jantung.
“Untuk ruanganya sudah kami persiapkan. Peralatan sementara akan dipasang. Sedangkan tenaga sementara di-training. Kalau sudah siap sudah bisa segera beroperasi. Mungkin tahun ini sudah bisa dioperasikan,’’ ujar Justini.