Hubungan Sosial Religius Harus di Jaga

AMBON,PELAGANDONG.COM : Kerukunan umat beragama di Maluku telah menjadi contoh bagi Masyarakat Dunia ,untuk itu hubungan Rilijius harus dijaga hal ini diungkapkan
Gubernur Maluku Said Assagaff saat rapat paripurna Istimewa dalam rangka memperingati HUT Provinsi Maluku ke 73 Tahun yang berlangsung di Kantor DPRD Provinsi Maluku Karang panjang ,Senin (20/08/2019)
“Dari Maluku orang banyak belajar tentang apa itu damai. Hubungan sosial relijius, merupakan relaitas labolaturium kerukunan umat beragama, yang sudah mencuri perhatian masyarakat dalam negeri, maupun luar Negeri, bahkan dunia. Maluku sangat terkenal,” ungkap Assagaff .
Dikatakan dengan adanya usia Provinsi Maluku ke 73 ini, kembali membuka memori setiap masyarakat, dalam mengenal para pejuang sebelumnya di Maluku. Yang berani tampil didepan, dan mengatakan Maluku merupakan bagian Integral Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dari tahun 1945 hingga saat ini.
Untuk itu, keberagaman yang ada, perlu dirawat dengan baik, demi kemajuan daerah kedepan. Karena Maluku, banyak dihuni oleh penduduk yang beragam latar belakang, Suku Agama, maupun golongan, namun semuanya hidup dalam satu bingkai persaudaraan.
“Tuhan telah menginjikan tanah Maluku ini dinjak oleh karakteristik latar belakang masyarakat yang berbeda-beda, mulai dari budaya, suku, warna kulit, dan kepercayaan. Adanya perbedaan ini, akan berbuah perdamaian, dan mampu jadikan Maluku sebagai labolaturium perdamaian dunia,” katanya.
Toleransi masyarakat Maluku cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan setiap perayaan hari besar, keagamaan direspon baik oleh semua pihak. Termasuk pilkada serentak tahun 2015 dan 2018, semuanya berjalan aman dan lancar tanpa ganguan.
“Kita telah membuktikannya dengan proses pilkada tahun 2015 hingga pilgub 2018. Semua berjalan aman dan tertib, termasuk kegiatan Keagamaan baik MTQ ,maupun Pesparawi. Serta iven nasional lainnya dilakukan dengan penuh suka cita,” jelasnya.
Orang nomor satu di Maluku ini menambahkan, adanya kerja sama seluruh masyarakat Maluku, dapat memberikan peluang kepada pemerintah daerah dalam merealisasikan tugasnya. Terutama, untuk persoalan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Dimana produksi ekonomi Maluku dari tahun ke tahun, terus tumbuh positif, untuk tahun 2018 5,47 persen. Sedangkan ekspor Maluku secara kumulatif, dari Januari sampai saat ini sebesar 26, 9 persen. Inflasi ini akan tersu ditekan untuk mencapai target.
“Peran terhadap kemisikinan menjadi perioritas kita. Banyak program pembangunan dan pemberdayaan telah diluncurkan. Di saat kami menjabat sebagai Gubernur dan wakil Gubernur Maluku, kemiskinan mencapai 19, 72 persen. Angka tersebut kemudian,diupayakan untuk dikurangi hingga saat ini ,” terangnya.
Selain itu, masalah pembangunan infrastruktur, dan kesehatan serta pendidikan terus mengalami perkembangan dari sebelumnya. Daerah-daerah terpencil sudah diperhatikan dengan baik. Meski belum dilakukan secara merata, namun pemerintah akan terus berupaya untuk memperjuangkannya.
“Tidak hanya persoalan kemiskinan, tetapi pengembangan pendidikan dan kesehatan, termasuk infrastruktur juga kita perhatikan. Meski belum merata, tetapi ini menjadi fokus kami,” ungkap Assaggaff.
Ketua DPRD Maluku Edwin Adrian Huwae, dalam sambutanya mengatakan, Maluku merupakan provinsi tertua bersama delapan Provinsi lainnya yang turut memerdekakan Indonesia ditahun 1945. Namun dalam perjalan penjangannya, daerah yang terkenal dengan rempah-rempah ini mengalami perkembangan, hampir setiap wilayah sudah tersentuh dengan program pembangunan. Terutama daerah yang terisolir, saat ini semuanya sudah mulai membaik.
Terlihat mulai dari jalan, Jembatan Bandara Udara, Pelabuhan, Dermaga. Sudah tumbuh berkembang dari semua aspek, demi meningkatkan kualiatas hidup masyarakat Maluku kedepan yang lebih baik.
“Pembangunan kita sudah cukup baik, dari waktu ke waktu telah menunjukan perubahan. Tentu ini menjukan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah ini,” kata Edwin.
Menurutnya meski banyak pembangunan yang belum tercapai sesuai kemauan, namun tetap diupayakan oleh pemerintah daerah lewat Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Said Assagaff-Zeth Sahuburua, termasuk DPRD dan seluruh stakeholder yang ada.
“Sebagai anak Maluku kita harus bangga, dimana masalah pembangunan kita di masing-masing daerah telah diperhatikan. Meski belum semuanya. Tetapi itulah dengan keterbatasan anggaran menjadi kendala. Namun selaku pimpain DPRD, kami tetap mengawal kebijakan pemerintah untuk masalah pembangunan dan pelayanan kedepan,” pungkasnya (PG-02)