Mendagri Tegaskan Damkar Ikut Jaga Pesta Demokrasi
AMBON – Ada pesan khusus kepada Pemadam Kebakaran, yang disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo saat memberikan arahan di acara Hari Ulang Tahun (HUT) Damkar Nasional ke-99 di Lapangan Merdeka Ambon, Kamis (1/3).
Tjahyo menegaskan, tahun ini kita memasuki tahun politik. Dalam tahap konsolidasi demokrasi politik di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Satuan Damkar diinstruksikan ikut terlibat menjaga pesta demokrasi yang akan berlangsung.
“Satuan Damkar harus ikut bersama kepolisian, TNI, jajaran Kejaksaan, jajaran Badan Intelijen Negara (BIN), serta PNS dan lainnya, untuk bersama-sama menjaga pesta demokrasi, memilih kepala daerah yang amanah, yang mampu memimpin daerah, yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta yang mampu mempercepat pembangunan yang ada di daerah,” tandasnya.
Mendagri juga menegaskan, meski berupa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di tahun ini, namun aroma dan suasananya sudah terasa memasuki Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres), yang baru akan berlangsung di tahun 2019.
Dia mengingatkan, tingkat partisipasi politik masyarakat, akan menjadi ukuran sukses dan tidaknya Pilkada serentak ini berjalan dengan baik.
Tjahyo lantas mengajak masyarakat untuk bersama-sama melawan politik uang.
‘’Kami mengapresiasi pihak kepolisian yang telah mampu membongkar indikasi politik uang dari oknum-oknum penyelenggara Negara. Politik uang juga jangan sampai dilakukan oleh para pelaku-pelaku dan pengambil-pengambil kebijakan, termasuk tim sukses maupun calon yang ada,” tegasnya.
Mendagri Tjahyo menyebut, politik uang adalah racun demokrasi yang harus dilawan dalam era pilkada ini. Dirinya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meminta seluruh calon pasangan Pilkada, supaya berkampanye dengan tertib, dengan sejuk, menggerakan, mengorganisir masyarakat pemilih.
“Para calon mari adu konsep, adu gagasan, adu ide untuk membangun daerah yang akan dipimpinnya,.Jangan kampanye yang berujar kebencian. Jangan kampanye SARA dan jangan kampanye yang berbau fitnah,” paparnya.
Ancaman terhadap bangsa ini, menurut Tjahyo, harus dicermati oleh segenap elemen bangsa termasuk jajaran pemadam kebakaran.
Sebagai bangsa yang besar, dengan semangat jiwa ideologi, mempertahankan ideologi Pancasila, disebutnya, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan bangsa ini.
Mempertahankan ideologi Pancasila, mempertahankan UUD 1945, mempertahankan NKRI, mempertahankan Bhineka Tunggal Ika, disebutnya, bukan hanya tanggungjawab TNI dan kepolisian saja. Melainkan tanggungjawab bersama seluruh elemen bangsa termasuk jajaran Damkar.
‘Kita harus berani menentukan sikap siapa kawan siapa lawan terhadap perorangan, golongan, kelompok yang terang-terangan atau tertutup ingin merubah ideologi Negara kita, pancasila dan ingin memprok-porandakan Bhineka Tunggal Ika termasuk ingin memporak-porandakan NKRI,” ujar Tjahyo mengingatkan.
Itu sebabnya, dia juga mengapresiasi jajaran kepolisian yang telah membongkar jaringan-jaringan, maupun kelompok-kelompok orang yang ingin membuat onar bangsa ini. Yang menyebarkan berita-berita fitnah.
Tjahyo selanjutnya meminta Damkar dan para PNS untuk terbuka terhadap kritik dari seluruh elemen masyarakat, termasuk dari pihak legislatif. Sepedas apapun kritik itu, demi kebaikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
‘’Tapi kita akan melawan, jika ada penghinaan, penghujatan baik pada perorangan maupun lembaga institusi yang ada. Kita punya harga diri sebagai manusia,sebagai aparat, kita punya kehormatan, kita lawan orang orang yang menghina, yang memitnah dan menghujat,” kata Tjahyo tegas.