Guna Menjawab Persoalan Lingkungan, Forum SKPD Lingkungan Hidup Gelar Raker

AMBON- Guna menjawab berbagai permasalahan lingkungan serta perlindungan dan pengelolaan kedepan, makka dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Hal ini dikatakan oleh Plt Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Halim Daties saat membuka kegiatan Forum SKPD bidang Lingkungan Hidup yang berlangsung di Islamic Centre, Selasa 27/02/2018.

Menurutnya, lingkungan hidup jika dilihat dari sisi kelembagaan di seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Maluku sudah masuk dalam kategori dinas. Ini mengindikasikan bahwa, pemerintah dalam hal ini dinas sudah harus menitikberatkan pada masalah-masalah teknis terkait dengan kewenangan yang diberikan.

Sebab, konsekwensi yang dihadapi yakni program dan kegiatan Bidang Lingkungan Hidup implementasinya tidak terlepas dari lingkungan yang ada di kabupaten/kota.

Dia juga menjelaskan untuk menentukan kebijakan lingkungan tidak semua lingkungan kabupaten/kota bisa disamakan. Karena,  masing-masing memiliki karakteristik dan permasalahan yang berbeda – beda, oleh sebab itu dibutuhkan pendekatan spesifik untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut.

Akhir – akhir ini lingkungan hidup didunia sudah mulai menjadi perhatian yang serius dari berbagai kalangan.Hal Ini disebabkan karena pembangunan yang semakin kompleks yang berimplikasi pada perkembangan lingkungan itu sendiri,” ucapnya.

Selain itu, data akurat dan faktual dari berbagai pihak dibutuhkan dalam model perencanaan demi menunjang berbagai pengusulan program.

“Perencanaan kita sekarang ini adalah bentuk perwacanaan yang berbasis data dan bersifat online. Ini berarti semua kegiatan harus terukur dan dapat diukur,” ungkapnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Fera Tomasoa mengatakan, poin utama dari pengendalian lingkungan di Maluku, mestinya dikembalikan kepada masyarakat sendiri.

Tujuannya adalah, bagaimana masyarakat berusaha keras untuk menjaga lingkungannya. Dicontohkan, yang sangat perlu untuk dikembangkan di daerah ini adalah menyangkut masalah sampah.

Dampak dari sampah-sampah yang dibuang sembarangan dan ke kali itu adalah, bisa mencemari lingkungan disekitarnya.

Kalau sampah itu mengalir ke laut, maka akan mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang yang ada di laut juga mengganggu perkembangan biota-biota di laut,” ungkapnya.

Tomasoa juga menjelaskan ada satu hal yang baru saja terjadi di akhir tahun 2017 kemarin adalah, saat kapal pesiar yang masuk menemukan adanya perputaran arus yang menumpukan sampah di bagian teluk dalam laut.
Karenanya, untuk menjaga lingkungan ada dalam kondisi yang baik, maka semua itu harus dimulai dari diri sendiri.

Sedangkan terkait dengan kebijakan yang yang diambil Tomasoa menjelaskan, pihaknya telah merencanakan sosialisasi ke daerah bantaran sungai dengan tujuan untuk menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah dengan sembarangan.

Selain itu, kegiatan sosialisasi juga akan dilakukan ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Ambon.
“Itu rencana yang sementara kita buat dan kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat. Baik itu LSM maupun kewang-kewang yang ada untuk turut serta menjaga lingkungan,” bebernya.

“Kadang-kadang mereka membangun tanpa memiliki ijin lingkungan dan tanpa menyadari bahwa apa yang mereka bangun ini dapat mempengaruhi atau mengganggu lingkungan tersebut,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *