Gubernur: Lingkungan Maju Jika Sekitarnya Dipenuhi Banyak Buku

AMBON – Kalau kita mau suatu daerah itu maju, maka lingkungan sekitarnya harus banyak buku. Karena lewat buku, kita bisa dapat banyak pengetahuan untuk memperluas wawasan berpikir kita.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Maluku Said Assagaff pada acara pembukaan toko buku, swalayan dan food court Dian Pertiwi Poka, di kawasan Poka Ambon, Sabtu (10/2).

“Saya sangat berharap, lingkungan kita masing-masing dipenuhi dengan banyak buku. Sehingga kita bisa menambah banyak pengetahuan untuk memperluas wawasan,” ujar Gubernur Assagaff.

Keberadaan Dian Pertiwi Poka, diyakini Assagaff bisa ikut menumbuhkan gairah belajar di kawasan Poka dan sekitarnya. Apalagi letaknya berada persis di pojok kawasan Universitas Pattimura (Unpatti)  Ambon.

“Saya yakin ke depan, anak-anak kita semakin pandai. Dan saya ingin jadikan sektor pendidikan di Maluku, sebagai sektor yang benar-benar harus kita dorong bersama,” tandasnya.

Menurut Assagaff, pada beberapa tempat di Maluku yang dia datangi, selalu dia tekankan, jangan lagi ada anak-anak Maluku yang tidak pintar.

Assagaff lantas menegaskan, pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan masih menjadi prioritas utamanya.

“Sebagaimana diketahui, peranan sektor pendidikan amatlah strategis, karena pendidikan mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang memberikan multiplier effect terhadap berbagai sektor pembangunan. Begitu pun sektor kesehatan, mustahil pembangunan dapat dilakukan jika masyarakatnya hidup dengan tingkat kesehatan yang rendah,” ujarnya.

Ke depan, kata Assagaff, daerah ini harus menciptakan generasi muda yang berkualitas. Semua anak di Maluku harus pintar. Tidak boleh lagi, ada anak-anak Maluku yang tidak sehat. Semua harus sehat.

“Karena itu sektor pendidikan, sektor kesehatan merupakan sektor utama saya, yang akan kita tindaklanjuti dia dikemudian hari’’ ungkapnya.

Untuk merealisasikan keinginan tersebut, Pemerintah Provinsi Maluku berencana membangin Institut Teknologi Ambon (ITA).

“Bandung maju karena ada Institut Teknologi Bandung (ITB), ada Universitas Padjajaran, sehingga saya mau Maluku selain sudah ada Universitas Pattimura, harus ada juga Institut Teknologi Ambon,’’ terangnya.

Pemerintah Provinsi, lanjut Assagaff, telah menyediakan tanah. Begitu moratorium pendidikan dibuka, maka akan mulai start.

“Bersama Pak Rektor Unpatti dan Rektor ITB, kami sudah melakukan Memorandum of Understanding (MOU) untuk perkuat para dosen Unpatti di ITB,” ungkap Assagaff.

Dalam sidang Kabinet di Jakarta, hal ini sudah disampaikan berkaitan dengan rencana dibangun Institut Teknologi di Ambon.

‘’Ini sudah diputuskan di sidang kabinet. Pak Presiden sampaikan ke saya untuk siapkan embrio, ‘’ ujarnya.

Untuk sektor kesehatan, lanjut Assagaff, dalam waktu dekat akan diresmikan Rumah Sakit Siloam, yang diprediksi akhir tahun ini sudah diresmikan.

Selain RS Siloam, akan hadir juga di Maluku, Rumah Sakit Umum (RSU) Pusat Ambon, yang saat ini sudah dalam proses tender. Ini akan menjadi Rumah Sakit terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang akan dibangun di atas tanah delapan (8) hektar.

RSUP Ambon ini, disebut Assagaff, sesuai permintaan Menteri Kesehatan RI akan ber-type B. ‘’Awalnya saya berharap kelas atau type A, Kalau type A, artinya semua dokter ahli sudah harus berada di Ambon. Cuma kita memulai secara bertahap, jadi barulah kedepan menuju ke tipe A,’’ demikian Assagaff.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *